Karena telah ditakdirkan, maka Allah menuntun untuk berjumpa dan mengukir awal kisah yang InsyaAllah akan menjadi sejarah kehidupan kita. Tepat sepuluh tahun lalu, di tahun 2013 kita dipertemukan, tanpa mengenal, tanpa sapa dan hanya berpapasan di SMA yang sama.

Waktu berlalu begitu cepat, ruang pun kian berganti dan orang-orang juga mulai saling tahu dan mengenal. Namun, kita belum menyadari skenario kisah paling romantis dari pemilik raga dan hati akan berakhir seperti apa?

Di tahun lalu menjadi awal kembalinya kita mulai memperjelas takdir yang mengikat ini. Sebuah silahturahmi kembali terjalin dengan pertemuan yang lagi-lagi tidak terencana. Dorongan hati untuk saling menyatakan keikhlasan, ternyata membuka tabir bahwa selama ini ada rasa yang sama-sama kita simpan dalam diam. Keputusan untuk kembali saling mengenal lebih dalam, menjadi langkah kita menuju keseriusan.

Kita sama-sama menyadari, ternyata beginilah takdir menuntun langkah kita menuju keselasaran. Dipertemukan, diberi sebuah jarak meski berada di lingkungan yang sama dan dipertemukan lagi saat kita sudah benar-benar menjadi manusia yang siap. Tidak terduga.

Kini doa dan usaha telah terjawab pada garis ketentuan dari-Nya. Keteguhan hati tercipta begitu saja, diiringi komitmen untuk saling menjaga. Pada 19 November 2022, disaksikan oleh keluarga, kita menyatukan setiap rantai doa dan harapan. Tepat saat itulah ikatan yang awalnya samar menjadi jelas terlingkar pada sebuah jari manis. Kita sama-sama tahu bahwa ini barulah awal takdir dari-Nya, yang akan sama-sama kita jalani agar melengkapi puzzel sebuah album kebahagiaan.